"De, hari ini aku lembur sampai besok. Jadi malam ini aku tidak bisa pulang." Ku tuliskan pesan singkat pada istriku yang sudah pasti menungguku di rumah.
"Iya, A. Jangan lupa untuk makan malamnya." Balasmu singkat yang mengkhawatirkan kesehatanku.
Tanpa pikir panjang, aku segera melangkahkan kakiku untuk membeli sepiring nasi goreng Pak Udin. Selalu, nasi goreng ini yang menemani lemburku.
Setelah kenyang menyantap nasi goreng aku kembali ke ruanganku. Kulangkahkan kaki dengan enggan karena lembar-lembar kwitansi telah menungguku disana. Gelap. Sunyi. Suasana kantor yang sangat membosankan.
Duduk malas yang berhadapan dengan komputer membuat pandangan kabur. Kulihat sekeliling, sepi dan gelap. Ahh bosan sekali.
"Ddrrrttt" suara getar handphoneku memecahkan sunyi. Kulihat satu pesan dari istriku "A, aku gak bisa tidur."
Tak ku balas. Aku langsung menekan tombol telepon berwarna hijau.
"Halo, dek. Kok belum tidur?"
"Aku kangen kamu"
"Haha dasar kamu, baru ditinggal semalam aja udah kangen."
"Ya kamu abis dadakan sih. Kamu lembur sama siapa aja?"
"Aku sendiri, De. Kenapa?"
"Ah yang bener? Trus itu suara siapa?"
Aku menoleh. Tak berapa lama telepon berakhir lalu datang lah pesan singkat dari istriku "A, kamu bener lembur sendiri?"
Aku bingung membaca pesan tersebut, "Iya aku sendiri. Kenapa De?"
"Aku denger suara perempuan deket kamu."
---------------------------
Cerita berdasarkan pengalaman dengan sedikit edit suasana.
HIIIIIII SIAPA ITUUUUUUUU?
BalasHapusBtw, itu ngapain nasi goreng Pak Udin pake dikotakin kalo makannya gak dibawa ke atas? Hayooo~
Itu aja, sih, yang janggal buat gue.
Piringnya kotak, Wi. Wkwk
HapusOke edit ahh wkwk makasih koreksiannya bu.
Terdengar suara perempuan ya. "Mas, ini kembaliannya."
BalasHapusTernyata itu orang lupa ambil kembaliannya. 😆😆😆
Dan aku pun menepuk jidat sambil berkata "makasih mbak"
HapusHihihihi
BalasHapusWah udah nikah bang? Mantab jiwa
BalasHapus