Selamat Berkunjung

Respon dan Masukan Anda dapat Meningkatkan Kualitas Penulis

Kamis, 07 Desember 2017

Dadak dan Duduk

Pukul 05.01 WIB
Pagi yang sejuk untuk menghirup udara segar. Semenyegarkan makan semangka dingin diterik panas matahari. Sebuah pesan singkat yang semakin membuat tubuh ini menjadi segar telah muncul.

"Pak yudi sepertinya antum yg hadir di acara itu ya 
antum pakaian yg rapih mungkin jgn lupa  pakai batik bajunya ya"

Segar bukan? Memang yang dadakan itu selalu menyegarkan.
Kagek? Memang yang dadakan itu selalu mengagetkan.
Bagaimana tidak kaget, saya baru bekerja selama 1 bulan, tapi mendapat amanah untuk menggantikan seorang direktur dalam acara yang bergengsi itu. Ingin rasanya jawab, "Maaf pak, saya gak mau!" tapi itu hanya sebuah keinginan tanpa tindakan.

"Siap pak, undangannya bisa saya ambil dimana?"

Siapkan diri untuk serapih mungkin. Cukur rambut, cukur kumis, setrika pakaian lalu mandi. Sekitar pukul 16.30 saya berangkat menuju lokasi, janjian dengan salah satu yayasan wakaf yang dititpkan undangan tersebut.

Jujur saja, saya benar-benar menantang zona baru, yaitu zona ekonomi syariah. Padahal semasa kuliah, tidak ada satu pun pembahasan ekonomi syariah yang saya ikuti. Hanya buku-buku mengenai perbankan syariah yang dulu saya baca, itu pun milik kakak saya.

Selain menggantikan bapak direktur, saya mendapatkan misi untuk berkenalan dengan perusahaan-perusahaan lain. "Ajak ngobrol ya Pak, dan bertukar kartu nama." Ngobrolin apa? Mau bahas ekonomi syariah? Saya belum tau apa-apa pak.

Tidak sampai satu jam, saya sampai di tujuan yaitu Hotel JW Marriot. Wooooow noraknya keluar. Maklumin aja baru pertama kali masuk hotel bintang lima. Badan sih lurus, tapi mata kemana-mana. Lihat ini dan itu. Pemeriksaan yang ketat pun saya rasakan untuk masuk ke hotel tersebut. Bagasi moooooo(bil-aamiin)tooor pun tak luput dari pemeriksaan.

Sampai di Mutiara Ballroom saya disambut oleh panitia, ramahnyaaaa. Karena belum mendapat undangan yang dititipkan, saya belum bisa masuk dan akhirnya memilih untuk berdiri dan melihati pemandangan di lobby. Ada hal yang menarik saat saya mengamati, yaitu ada live gamelan.


Bapak yang dengan mahir memainkan gamelan itu kedatangan tamu dua bidadari kecil, yaitu dua anak yang tertarik dan ingin mencoba. Saya kira-kira umurnya belum 2 tahun. Dengan senyumnya bapak itu memberikan pemukul gamelam pada dua anak dan memberikan sedikit ruang untuk mereka duduk. 

Sedang asik-asiknya mengamati, telepon bergetar yang datangnya dari rekan pembawa undangan. Saya konfirmasi kalau saya sudah dilokasi. Tidak beberapa lama beliau datang dan adzan maghrib pun berkumandang. Yap, pilihan untuk segera masuk ke tempat acara menjadi nomor dua.

Setelah sholat maghrib, kami langsung mengisi buku tamu dan berfoto ria. 

Selesai berfoto ria, hal selanjutnya ialah menyantap hidangan. Hidangan yang tertata rapi dan menggiurkan seakan memanggil "Yuuuuuudiiiiiiii" dan saya jawab "Aku dataaaaaang!!"

Mungkin bagi sebagian banyak orang disana, makan ditempat seperti ini sudah biasa. Tapi berbeda dengan kami berdua, terutama saya. Selesai menyapa makanan dan membawanya ke piring, kami mencari tempat. Satu pertanyaan dari rekan saya, ohya namanya Pak Echsan, yaitu "Pak, ini tempat duduknya dimana ya?" Sontak mata saya mengelilingi keadaan sekitar, "Lah iya gak ada pak." 

Pak Echsan menyayangkan acara yang bertajuk syariah tapi menyepelekan hal tentang adab makan, "Padahal ini acara syariah loh pak, tapi gak ada tempat duduknya. Atasan saya kalo tau kaya gini pasti langsung pulang. Dulu pernah beliau hadir dipernikahan rekan kami, tapi karena tidak ada tempat duduk untuk makan, beliah langsung pulang tanpa menemui pengantin."

Setelah mendengar penjelasan Pak Echsan, saya mengajak beliau ke pinggir, dekat dengan tembok. "Pak, kita makan lesehan aja disini." Pak Echsan bingung, melihat sekitar, lalu menunjukkan wajah yang ragu.

"Udah pak, daripada kita gak makan, nanti juga insya Allah ada yang ngikutin kita duduk disini." Akhirnya Ia setuju untuk mengikuti saran saya. Saya duduk lalu menyantap makanan, melihat saya sudah makan akhirnya Ia ikut duduk dan makan. Tau bagaimana pandangan sekitar? Ada yang "senyum sebelah" dan ada yang cuek.

Daaaaaaaaaaaaaan!! "Wah makannya lesehan nih pak? Saya ikut yaa."
Lalu satu per satu yang lain ada yang mengikuti. 
Pak Echsan
Jadi pada lesehan
Selesai makan, tentunya kita berdiri, eeehh tidak beberapa lama yang lain selesai dan tidak ada yang lesehan lagi.

Sekitar satu jam setelah kita makan, acara pun akan dimulai. Tamu-tamu penting mulai berdatangan, Menteri Agama Lukman Hakim, Gubernur dan Wakil Gubernur saya yaitu Pak Anies dan Bang Sandi, Ustadz Yusuf Mansyur, dan petinggi perusahaan lainnya.


Saat Pak Anies datang
Oke sekian cerita hidup saya ini. "Eh jangan sekian laaaah!! Ceritain yang lainnya!" Iyaaaa nanti laaah! emang gampang nulis itu?!

------------------------------------------------------------------------------------------------
Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِيَ فَلْيَسْتَقِئْ
“Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.” (HR. Muslim no. 2026)
Dari Anas radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
أَنَّهُ نَهَى أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ قَائِمًا
“Bahwa beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.” (HR. Muslim no. 2024)
Ali radhliallahu ‘anhu pernah datang dan berdiri di depan pintu rahbah, lalu dia minum sambil berdiri. Setelah itu dia berkata:
إِنَّ نَاسًا يَكْرَهُ أَحَدُهُمْ أَنْ يَشْرَبَ وَهُوَ قَائِمٌ وَإِنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَلَ كَمَا رَأَيْتُمُونِي فَعَلْتُ
“Sesungguhnya orang-orang merasa benci bila salah seorang dari kalian minum sambil berdiri, padahal aku pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melakukannya sebagaimana kalian melihatku saat ini.” (HR. Al-Bukhari no. 5615)

Mengutip dari sini
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1 komentar:

  1. Pernah ngalamin kondangan kayak gitu. Yak! Cuek bebem aja makan sambil ngejogrog meski ga ada bangku. Salut pak. Pak Yudi. 😆

    BalasHapus