Selamat Berkunjung

Respon dan Masukan Anda dapat Meningkatkan Kualitas Penulis

Senin, 15 September 2014

Olahraga Ini Merubah Pola Hidupku

Olahraga Ini Merubah Pola Hidupku
Oleh : Yudi Nur Muhamad

"woy!! maju lu sini!!"
"smp 3 siap tempur!!

sekitar 60 anak sudah siap dengan senjatanya masing-masing. ada yang menggenggam clurit, besi panjang, bambu dan gear. di barisan tengah aku menggenggam sebatang besi panjang.



"saaatuuuuu!! dduuuaaa!! tiiigaaa!! majuuuu!!"

setelah aba-aba tersebut suasana fly over Pasar Rebo berubah menjadi medan pertempuran, bukan lagi dipenuhi oleh lalu lalang sepeda motor dan mobil, tapi oleh mereka yang berseragam putih-biru yang menggenggam persenjataan tawuran.

dihadapan kami sekitar 50 anak dari smp 8 siap menghadapi kami. kulihat persenjataan mereka, tak ada bedanya dengan kami. mendengar aba-aba dari kami, merekapun berlari menuju kami. "maju lu bangs*t!" pertempuranpun terjadi. adu bambu, putaran gear, bahkan gesekan clurit ke aspalpun menghiasi pertempuran tersebut.

karena kami lebih banyak, akhirnya tersudutlah smp 8. sudah ada beberapa yang mundur dan ada yang masih memainkan gearnya. dengan aba-aba dari pemimpin tawuran dari pihak kami, akhirnya merekapun lari mundur. disaat mundur ada satu orang yang terjatuh dan itu menjadi incaran kami. diseretlah dia oleh temanku. bukan habis main, seperti memukuli maling kita memukulnya. "ampuun bang ampuun!!" dia memohon namun tak ada yang mendengar. kulihat darah telah merubah seragam putihnya.

"woy b*go!! temen lu disini, ga ada yang berani nolongin lu?!" teriak temanku sambil menantang mereka untuk kembali bertempur. olok-olokan pun keluar dari pihak kami. secara tidak langsung kejadian tersebut menyatakan bahwa kamilah pemenangnya pada tawuran kali ini.

kemenanganpun harus dirayakan. dan kami pun berkumpul di tempat biasa nongkrong. seperti biasa kita mencari anak-anak cupu dan memalaknya. terkumpullah uang dan pestapun dapat dilaksanakan. kami membeli 3 botol minuman dan 5 bungkus rokok mild. canda, tawa, caci maki terhadap smp 8pun menghiasi suasana pesta.

*

"lu kemaren kemana kagak masuk?"
"cabut gue ke warnet"

begitulah kehidupanku diawal masa SMP, tawuran, nongkrong, bolos sekolah semua sudah biasa. semua kujalani seperti tidak ada apa-apa. mungkin benar dengan istilah kata orang-orang bahwa masa smp ialah masa mencari jati diri, dan penuh dengan kegaduhan.

hingga suatu hari aku jenuh dengan sekolah. tak ada semangat, tak ada gairah. berhari-hari aku bolos sekolah. karena sering tidak masuk, akhirnya guruku pun datang kerumah menanyakan kabarku. namun kaget bukan main orang tuaku, sepengetahuan mereka bahwa aku selalu berangkat sekolah. setelah kejadian tersebut, kini aku selalu diantarkan oleh kakaku sampai kedepan pintu gerbang sekolah "ah pake segala dianterin" gerutu dalam hatiku.

sesampainya didepan gerbang sekolah, seperti biasa kepala sekolah dan guru olahraga ku menanti, bukan menanti untuk menyambut siswanya, tapi menanti mereka yang tidak berpakaian rapih dan siap memotong rambut siswanya yang sudah panjang dan tidak rapih. sesampainya dihapannya, aku salim dengan malas. "pagi pak" kataku sambil mencium tangan mereka berdua, saat salim dengan guru olahraga, tanganku tidak dilepaskannya "kamu belum cukur juga? minggu kemarin bapak sudah suruh kamu cukur rambut ya!" "yaudah sih cukur aja pak sekarang" mendengar jawabanku, beliau kesal dan menyuruhku untuk lari 5 putaran. setelah selesai lari, langsung saja rambutku berubah. poniku dicukur habis, jambang disisakan sebelah (hanya sebelah kiri yang dicukur). sudah biasa aku seperti ini, memang sengaja aku tidak merapihkan rambut, karena setiap minta uang untuk cukur rambut, alhasil itu uang ku pakai untuk pergi kewarnet.
"udah pak?"
"sudah sanah masuk kekelas!"
sampainya dikelas, aku duduk lalu tidur. itulah kebiasaan ku setiap pagi karena semalam suntuk aku selalu bermain game online. bel pun berbunyi artinya aku harus menahan kantuk.

akhirnya kelaspun usai, sebelum pulang aku sempatkan untuk makan terlebih dahulu. "bu biasa soto kulit ya" santapan favorit dikantin ini ialah soto bu ngatijan dan kami biasa menyebutnya soto bunga. setelah selesai makan aku bergegas membayar karena ingin langsung ke warnet. saat membayar, edi temanku mengajak untuk pergi ke tongkrongan tapi kutolak. hari ini aku malas untuk nongkrong karena ujung-ujungnya pasti tawuran lagi.

saat jalan keluar kantin, baru saja aku belok dan melewati lapangan tiba-tiba 'jduuk' bola volly menghantam jidatku.
"ehh maaf din gue ga sengaja" david teman satu kelasku saat kelas 7 meminta maaf. "eh din, lu langsung pulang? main dulu yuk, kita kekurangan satu orang nih"
"ah ga deh vid, gue mau langsung ke warnet"
"yah din ayo dong, kurang satu nih. ga lama kok temenin aja sampe pelatih kita dateng"
"gue ga bisa mainnya"
"udah ayo gabung aja dulu, tar juga bisa sendiri kok"
belum aku menjawab, tangan ini langsung diseret olehnya ke lapangan. "eh kenalin nih udin, dia mau nemenin kita sampe om boim dateng"
yah sudah dikenalin pula, mau tak mau aku mengiyakan saja. setengah jam berlalu, terasa letih sekali badanku. jelaslah letih, kerjaanku hanya duduk bermain game online. belum usai permainan, pelatih volly yang namanya om boim sudah datang.
"om ini temen saya mau gabung latihan, namanya udin"
"ehh ga om saya cuma nemenin doang, lagi pula saya ga bawa baju ganti"
"udah gpp, besok bawa baju ganti. tadi permainan kamu sudah bagus tinggal dilatih sedikit lagi" om boim sepertinya sudah memperhatikanku bermain daritadi.
bingung aku harus menjawab apa dan tidak enak karena david adalah teman pertamaku saat masa orientasi siswa (MOS).

usai latihan volly, kira-kira jam 6 sore aku langsung pulang kerumah. sampai dirumah ibuku terlihat bingung "kok tumben sudah pulang?" "abis latihan volly" mendengar jawabanku yang tidak biasa makin bingung ibuku, yang ia tau anaknya hanya bermain warnet saja kegiatannya. segar rasanya badan ini setelah mandi. langsung kusantap makanan yang tersedia. rasanya tadi aku sangat menikmati bermain volly. sampai tak terasa tadi aku banyak mengeluarkan tenaga.

*

esok harinya disekolah, aku bertemu dengan david dan aku pura-pura tak melihat berharap ia tak mengajakku bermain volly lagi. "din jangan lupa ya sabtu latihan lagi, 3 bulan lagi kita ada O2SN jadi latihan terus ya!" lagi-lagi perkataan memaksa itu keluar. tak kujawab ajakannya dan terus berjalan menuju kantin.

jam istirahat ini kantin memang penuh sekali, terutama diwarung soto bunga. karena malas desak-desakan akhirnya aku memilih nasi uduk. saat makan bersama teman-teman satu tongkrongan, tiba-tiba kutil -panggilan akrabnya- menghampiriku.
"din, lu sekarang jarang nongkrong sama kita. ada masalah lu sama kita?"
"kagak til, gue lagi sering maen warnet sekarang"
"kemaren kata edi lu ga mau nongkrong sama kita karna lu mau ke warnet. tapi pas gue lewat sekolah lu malah maen volly sama david?! kalo ada masalah sama kita ga usah bohong segala din, selesein aja sekarang!!"
"lah lu napa jadi nyolot?"
"ah bangs*t lu, lu ngomong ini tau-taunya malah itu!!"
DUAGH! genggaman tangannya memukul wajahku, karena ikut kesal akhirnya kubalas pukulannya. terjadilah perkelahian antara aku dan kutil, ternyata teman-teman yang lain lebih memihak terhadap kutil dan akhirnya aku dikeroyok oleh mereka. untung saja itu terjadi dikantin, segera babeh penjaga kantin melerai kita dan menggiring kita ke ruang BK.

hasil dari perkelahian antara aku dan kutil ialah terjadinya permusuhan antara aku dan teman-teman tongkrongan. mendengar kabar perkelahian tersebut, david meminta maaf karena dia merasa bersalah telah mengajakku bermain volly.

sehari, seminggu, dua minggu, kujalani sekolah ini dengan kesendirian. david yang kemarin memaksaku untuk bermain volly kini seperti biasa lagi. bertemu hanya menyapa, tak mengajakku bermain volly.

hari ini adalah jadwal latihan, aku sengaja tidak langsung pulang dan berniat menonton david dan yang lainnya latihan. kulihat om boim tak kunjung datang dan mereka seperti biasa kekurangan satu orang untuk bermain game. pikirku, ini kesempatan untuk mencoba hal baru, mungkin akan lebih seru jika aku niatkan untuk berlatih volly bersama mereka. maka aku menghampiri mereka.
"vid, masih berlaku kan ajakan yang waktu itu? katanya lu kurang 1 orang pemain dan dikit lagi O2SN, gue gabung sama kalian ya"
"eh serius lu din mau gabung? gue takut nanti lu ribut lagi sama kutil"
"yaelah santai aja sih, gue yang ribut kenapa lu yang takut?"
langsung saja ku taruh tasku dibangku dan menuju kelapangan.
"kenapa pada diem? ayo mulai!" mendengar ucapanku yang mengagetkan mereka akhirnya dimulailah latihan kali ini, meskipun tanpa om boim.

akhirnya, dimulia hari ini, hidupku berubah. tawuran ku tinggalkan, nongkrong setelah pulang sekolah kini ku abaikan, warnet yang sering kusinggahi kini tak ku jumpai. hanya latihan, latihan dan latihan yang menemani hari-hariku. setiap pulang sekolah kami berlatih menyiapkan untuk pertandingan O2SN. setiap minggu, david selalu mengajakku untuk berlari di sore hari. katanya ini dilakukan untuk menambah stamina dan reflek saat bertanding.

*

setelah 2 bulan berlatih, kemampuanku pun mulai meningkat. passing semakin bagus, smash pun aku sudah mahir. dan tibalah minggu depan pertandingan tahunan O2SN akan dimulai, david sebagai ketua tim besok akan melakukan tekhnical meeting sekaligus pengocokan jadwal pertandingan. dan sesuai jadwal yang telah disepakati, pertandingan awal kita akan melawan smp 2.

Senin, 10 Agusuts 2009, kita berangkat menuju tempat pertandingan. tahun ini yang menjadi tuan rumah pertandingan volly ialah smp 6. usai pembukaan oleh perwakilan dari panitia akhirnya pertandingan dimulai. pertandingan pertama adalah smp 5 melawan smp 7. bukan main permainan smp 5, mereka menang telak dengan skor 25-11 , 25-7.
"duh gimana kita ini, mana kita pas-pasan ga ada pemain pengganti" aku gugup bukan main karena ini pertandingan pertamaku dan aku baru kenal dengan olahraga ini.
melihat aku yang gugup, om boim mengajakku untuk keluar area pertandingan, disanah aku diberikan motivasi dan om boim berkata bahwa teman-temanku bersyukur karena aku telah bergabung ke tim. karena jika aku tidak bergabung ke tim, maka smp 3 tidak bisa ikut pertandingan. setelah mendengar motivasi dan pernyataan dari om boim, rasa gugupku mulai mereda.
"pertandingan selanjutnya smp 3 melawan smp 2"
akhirnya tiba juga pertandingan pertamaku. dengan susah payah kami bermain akhirnya kami merenggut kemenangan pertama dengan skor 25-22 , 26-24. kemenangan dengan skor tipis sekali.
dan selanjutnya kami akan melawan smp 6 selaku tuan rumah. disela istirahat kudengar percakapan antara om boim dan david. ternyata seusainya pertandingan hari ini, om boim akan pindah ke Bandung karena akan melangsungkan pernikahan dan akan menetap disanah. mendengar percakapan tersebut, ingin rasanya aku dan teman-teman menghadiahi piala untuknya. juara 3 pun kami bersyukur.

pertandingan smp 11 dan smp 5 pun usai, lagi-lagi smp 5 menang telak. setelah pertandingan smp 11 melawan smp 5 kini tiba kami melawan tuan rumah. dengan sisa tenaga yang ada kami bersiap melawan smp 6. kami berharap bisa menang, karena bila menang maka ada kemungkinan kami bisa membawa pulang piala juara 3.
"priiit, priiit, priiitt" tanda permainan dimulai. bola pertama diambil oleh smp 6. setelah 9 menit berlalu skor sudah 20-8 untuk smp 6. kami tertinggal jauh. bukan main permainannya, mereka mengetahui kelemahan kita, ya kita tidak ada pemain pengganti maka mereka benar-benar memojokkan kita dengan cara bermain terus menyerang.
pertandingan pertama kita kalah telak, 25-13.

"di babak kedua kita harus menang! kerahkan semua tenaga kita! SMP 3, BISA!!" teriak david sebelum masuk kelapangan.
ditengah lapangan sebelum mulai, aku berbisik kepada david "vid makasih ya" dengan muka penuh semangatnya itu tiba-tiba dia kebingungan. "untuk apa din?" belum sempat aku menjawab peluit dari wasit sudah berbunyi.
lagi-lagi smp 6 bermain dengan terus menyerang, kulihat ada 3 pemain baru yang berbeda dari babak sebelumnya. sedangkan kami masih dengan orang yang sama. namun sayang, keberuntungan pun tidak berpihak jika kita tidak mempunyai kemampuan, karena tekad tanpa kemampuan sama dengan berani tapi tidak bisa. dibabak kedua ini kami kalah. ya kami kalah dengan skor 25-10. kami dihajar habis-habisan.

"maaf om kita kalah" sesal kita semua.
"yaudah gpp, om traktir makan yuk. kalian pasti lelah"
"tapi om, kita ga bisa ngasih apa-apa untuk pernikahan om nanti kalo bukan juara tiga" david dengan nada sesal.
"udah gpp, kan masih ada tahun depan. buktikan kalau kalian bisa! udah ayo makan, udah laper kan?"
"oke om!"

saat perjalanan menuju tempat makan, david menghampiriku. "tadi bilang makasih untuk apa din? kita lagi kalah lu malah bilang makasih, bingung gue"
"haha gpp kok din, gue cuma mau bilang makasih"
"oh yaudahlah oke sama-sama din, lagi aneh lu ya?"

dalam perjalanan, kita bercanda, saling mendukung. tak ada olok-olokan, tak ada rencana untuk tawuran. yang ada rencana kedepan untuk menang dipertandingan yang akan datang. terimakasih untuk david dan untuk mereka yang mengenalkan olahraga ini. olahraga yang sampai saat ini kunikmati disela-sela kesibukan, telah merubah pola hidupku.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SELESAI
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Cerita ini gue persembahkan dalam rangka :
Kurikulum 3 Komunitas Blogger UNJ (KOMBUN) : Kisaf Inspiratif Masa Sekolah
Request dari ka Yusuf KOMBUN dan Ulfa Damayanti.

ceritanya agak gue bikin lebay ya hehe, soalnya bingung kalo cerita aslinya cuma anak warnet yang tertarik dengan volly :D

Silahkan beri komentarnya yaa..

5 komentar:

  1. Padahal kalo ditambahain cerita lo ketemu kepsek pas lagi pusing + kebelet pipis bakalan lebih seru tau. hahaha

    Tapi ini keren ko. Bahasanya juga enak dibaca. :)

    BalasHapus
  2. wih ada bang yasser. siap posting terus. pantengin aja bang blog gk jelas ini haha

    BalasHapus
  3. Ceritanya bagus, mengalir begitu aja. Terus tingkatin yaa dipostingan selanjutnya :)

    BalasHapus